YAHUDI, BANGSA YANG DILAKNAT ALLAH SWT
Menurut
catatan sejarah, bangsa Yahudi telah berkali-kali mengalami kehancuran
sebelum datangnya Islam dan sebelum turunnya ayat-ayat di atas. Mereka
pernah menelan pil pahit yang nyaris merenggut keberadaan bangsa Yahudi
di masa peradaban Babilonia dan Romawi (seperti yang telah disampaikan
di alinea sebelumnya), begitu pula yang dilakukan bangsa-bangsa lain
sebelum Islam datang. Bukan hal yang perlu dipungkiri jika kesombongan
dan kerusakan yang lebih besar lagi akan mereka ulangi di masa yang
akan datang sampai akhirnya Allah SWT akan melenyapkan mereka dari
permukaan bumi ini. Sejak
berlangsungnya diaspora (bercerainya kaum Yahudi ke seluruh penjuru
dunia), mereka telah menjalani babakan sejarah yang amat pekat. Mereka
bertebaran di muka bumi, hidup hanya mengandalkan belas kasihan
bangsa-bangsa lain. Mereka tinggal di perkampungan tertutup yang
dinamai ghetto. Akan tetapi mereka termasuk bangsa yang tidak tahu
membalas budi, sehingga bangsa-bangsa yang menerima kehadirannya merasa
gundah dan terancam. Keadaan tersebut membuahkan perasaan anti Yahudi
yang menjalar ke seluruh penjuru dunia. Pengusiran, pengejaran, teror,
dan pembunuhan menjadi warna hidup sehari-hari Yahudi. Kita
mencatatnya, bagaimana di bawah kekuasaan Nebuchadznezar misalnya,
bangsa Babilonia menumpas habis setiap orang Yahudi di wilayahnya.
Begitu pula kejadian yang menimpa mereka pada abad VII M, yaitu ketika
Romawi menggulung orang-orang Yahudi di atas bumi Romawi.Kejadian yang paling
tragis yang menimpa mereka adalah, pembantaian menjelang Perang Dunia
II terhadap lebih dari enam juta orang Yahudi di Jerman oleh Nazi
Jerman di bawah kekejaman Hitler (mungkin hanya metos untuk tujuan
tertentu). Memang tidak ada satu bangsapun di dunia ini mengalami
penderitaan begitu lama dan penghinaan yang menginjak-injak martabat
mereka sebagai manusia (penyiksaan yang teramat kejam) selain bangsa
Yahudi. Tetapi pada dasarnya, perlakuan yang tidak simpatik dan
tindakan lainnya yang dilakukan oleh setiap bangsa terhadap mereka
tidak lain adalah merupakan akibat ulah mereka.Merekalah kaum yang
berani mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu fakir dan kami adalah kaum
yang kaya” (QS. Ali Imran 181) dan, “Tangan Allah itu terbelenggu
(kikir)” (QS. Al Maidah 64). Begitu murkanya Allah kepada mereka
sehingga sebagian dari mereka dikutuk menjadi babi dan kera, sesuai
firman Allah SWT:
“…yaitu
orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka ada yang
dijadikan kera dan babi…” (QS. Al Maidah 60, lihat pula QS. Al Baqarah
65). Mahabenar Allah SWT dengan segala firmanNya:
“Maka,
Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan (melaknat dan mengutuk
mereka) disebabkan mereka melanggar perjanjian itu dan karena kekafiran
mereka terhadap keterangan-keterangan Allah, serta mereka membunuh
nabi-nabi tanpa alasan yang benar” (QS.An Nisaa’ 155)
“…lalu
ditimpakanlah kepada mereka (kaum Yahudi) nista dan kehinaan, serta
mereka mendapatkan kemurkaan dari Allah. Hal itu terjadi karena mereka
selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh nabi-nabi tanpa alasan
yang benar…” (QS. Al Baqarah 61).
Kehinaanpun akan meliputi mereka dimana-mana, firman Allah SWT:
“Mereka
diliputi kehinaan dimana saja mereka berada,…dan mereka kembali
mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang
demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah…” (QS. Ali
Imran 112).
Kecuali bagi mereka yang kemudian masuk Islam dan memegang janji:
“…kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia…” (QS. Ali Imran 112).
Untunglah,
dengan munculnya Kekhilafahan Islam, eksistensi mereka terselamatkan
(karena semua negara sudah memusuhi mereka) untuk sementara. Namun
keadaan tersebut tidak berarti sikap, tabiat, dan sifat-sifat yang
mejadi ciri khas bangsa Yahudi sejak dahulu hilang (berubah). Malah
dengan terang-terangan mereka menyebarkan intrik politik dan sosial,
keresahan ekonomi, dan berbagai macam racun masyarakat ke tengah-tengah
kaum muslimin.
Persekongkolan
Yahudi dengan para Imperialis Barat dan permusuhannya terhadap kaum
muslimin berlanjut sepanjang sejarah, tidak pernah patah di tengah
jalan, apalagi berhenti. Di awal abad ini bersama-sama kekuatan lain
yang memusuhi Islam, mereka berjaya menggulingkan Kekhilafahan Islam di
Istanbul, negara yang sebelumnya melindungi mereka dari kematian dan
kepunahannya.
No comments:
Post a Comment